Dewasa ini generasi muda islam sudah mulai terlena dalam buaian materi, terseret iming-iming sekularisasi dimana minat belajar agama islam mulai berkuramng. Sekolah-sekolah yang menjanjikan pekerjaan dengan gaji besar jadi rebutan, status sosial masyarakat seolah olah ditentukan oleh dimana orang tua menyekolahkan putra putrinya. Dalam kondisi seperti ini, pendidikan agama dan akhlak merupakan sebuah keniscayaan untuk membentengi para remaja dan generasi muda islam. Berangkat dari permasalahan tesebut Yayasan Nurul Islam menawarkan jenjang pendidikan Madrasah Aliyah Plus dengan mengasramakan santri-santriwatinya. Madrasah Aliyah Plus merupakan bagian dari Yayasan Nurul Islam yang dikelola secara khusus untuk mengemban amanah sebagai wadah pendidikan yang bertujuan untuk mencetak generasi dan lulusan yang mampu membaca dan faham dalam kajian kitab kuning dan memiliki kemampuan agama (Tafaqquh Fiddin) sehingga siap berkompetisi diberbagai disiplin ilmu. Madrasah Aliyah Plus adalah wadah pendidikan yang memadukan antara sistem pendidikan pesantren salaf dan sistem pendidikan modern.
Sistem pendidikan salaf tampak dalam pengajaran sehari-hari dalam bentuk halaqah
dalam proses pengajaran kitab kuning.
Sedangkan Sistem pendidikan modern
tercermin dalam Sistem klasikal dengan
memadukan beberapa mata pelajaran yang
menunjang kapasitas dan kapabilitas keilmuan santri/santriwati. Mereka
diharapkan mampu berkompetisi dalam percaturan dunia yang semakin
mengglobal dan penuh persaingan dalam
kehidupan ini.
Madrasah Aliyah Plus Nurul
Islam berdiri pada tanggal 16 Juni 2014. Hal mendasar yang melatarbelakangi
berdirinya Madrasah ini adalah karena kebutuhan masyarakat Sekarbela akan
pendidikan tingkat menengah atas yang menjadikan islam sebagai pondasi utama
dalam setiap agenda pembelajarannya. Selain itu, dengan semakin meningkatnya
jumlah anak putus sekolah karena kekurangan biaya pendidikan menjadi faktor
utama berdirinya madrasah ini. Dewasa ini, pendidikan berbasiskan agama islam
menjadi kebutuhan urgen. Sebab, maraknya aksi – aksi kekerasan yang dilakukan
oleh remaja, bahaya pergaulan bebas, dan bebasnya penyebaran narkotika sudah
berada pada stadium yang membahayakan. Sebagai lembaga yang berlandaskan islam,
Yayasan Nurul Islam berusaha membentengi anak – anak remaja Sekarbela
pada khususnya, dan anak – anak remaja Nusa Tenggara Barat pada umumnya. Menanggapi
tujuan tersebut, sejumlah pemuda sekarbela yang terdiri dari Zulkifli, M.H.I,
Fathoni, M.Pd, Iskandar, S.Pd, Minhajul Islam, S.Pd.I, dan Zamroni, S.Pd,
berusaha mewujudkan tujuan mulia itu dengan membentuk panitia pembentukan MA
Plus Nurul Islam Sekarbela.
Kehadiran MA Plus Nurul Islam
Sekarbela, telah mendapatkan apresiasi yang sangat hangat dari masyarakat
sekarbela, dan masyarakat diluar sekarbela. Hal ini ditandai dengan jumlah
pendaftar yang mencapai 89 orang. Sebagai santri angkatan pertama, jumlah
seperti itu merupakan jumlah yang fantastis. Sebab, biasanya pada sekolah baru
hanya mendapatkan jumlah murid kurang dari 20 orang.
Madrasah Aliyah Plus Nurul
Islam Sekarbela merupakan madrasah yang memadukan konsep pendidikan modern
dengan sistem pesantern klasik. Artinya, santri/santriwati tidak hanya menggali
ilmu di bangku madrasah, tetapi juga di pondok pesantren Nurul Islam
Sekarbela. Pada bangku madrasah, santri/santriwati diberikan bekal pelajaran
yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Sementara itu, pada pondok pesantren
diberikan bekal pelajaran agama islam melalui kegiatan diniyyah.
Melalui visi menjadikan
santri/santriwati yang qur’ani, berprestasi, dan mandiri, madrasah ini akan
menjadi madrasah yang mampu mencetak generasi yang memegang teguh nilai – nilai
islam, membentengi diri dari serangan hedonisme dengan kemampuan bersikap
mandiri. Dengan menharap ridho Allah SWT, MA Plus Nurul Islam Sekarbela
memiliki keyakinan teguh untuk mencapai cita – cita mulia ini.
0 komentar:
Posting Komentar